A. Pengertian Himpunan
Himpunan matematika dapat
didefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari beberapa objek baik itu benda
abstrak maupun benda real (nyata) yang dapat didefinisikan dengan jelas.
Artinya benda-benda tersebut jelas adanya dan memiliki keterangan yang jelas.
Sebagai Contoh :
§ Kumpulan mahasiswa jurusan
Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
§ Kumpulan siswa kelas 6 SD Negeri
107415.
Intinya
kumpulan tersebut didefinisikan dengan jelas. Berbeda dengan kumpulan anak yang
berambut gondrong atau kumpulan anak-anak pandai, itu tidak bisa disebut
himpunan karena benda-benda tersebut tidak didefinisikan dengan jelas dan tidak
merujuk pada objek tertentu yang jelas keberadaannya.
B. Notasi Himpunan
Sebuah himpunan biasanya dinyatakan dengan simbol simbol
tertentu, biasanya sebuah himpunan dinyatakan dengan menggunakan huruf
besar/kapital seperti A, B, C, D, E,... atau bisa juga ditandai dengan adanya
kurung kurawal, {…}. sedangkan anggota dari himpunan tersebut biasanya ditandai
dengan menggunakan huruf alfabet kecil seperti a,b,c,d,e,....
- Jika x anggota himpunan A, maka ditulis x∊ A
- Jika y bukan anggota himpunan B, maka ditulis y∊ B
- Banyaknya anggota himpunan A ditulis n(A)
Contoh :
A = {1,2,3,4,5}
B = { x ; x2 − 3x + 2 = 0}
C = { Yayuk, Liliek, Nenik, Utami }
A = {1,2,3,4,5}
B = { x ; x2 − 3x + 2 = 0}
C = { Yayuk, Liliek, Nenik, Utami }
C. Penyajian Himpunan
Terdapat
banyak cara dalam menyajikan himpunan. Namun, Pada dasarnya terdapat dua cara penyajian himpunan yaitu :
- mendaftar semua anggotanya
- menyebutkan sifat keanggotaannya
- Mendaftar Semua Anggota-anggotanya
Dengan
cara ini, anggota-anggota himpunan ditulis dalam kurung kurawal dan dipisahkan
dengan tanda koma. Pada penulisan himpunan dengan cara mendaftar
anggota-anggotanya, jika semua anggota dapat ditulis maka urutan penulisan
boleh diabaikan.
Jika suatu himpunan mempunyai anggota sangat banyak dan memiliki pola tertentu
maka penulisannya dapat dilakukan dengan menggunakan tiga buah titik yang
dibaca "dan seterusnya".
Contoh:A = {bilangan asli}, maka dapat dituliskan sebagai:
A
= {1, 2, 3, 4, . . .}.
Akan
tetapi jika himpunan itu anggotanya terbatas maka kita menulisnya dengan cara:
P = {bilangan cacah ganjil kurang dari 100}, maka:
P = {bilangan cacah ganjil kurang dari 100}, maka:
P
= {1, 3, 5, 7, 9, . . . , 99}.
Adapun cara lain seperti enumerasi atau
tabulasi elemen-elemennya, Menggunakan simbol-simbol baku, Notasi pembentuk
Himpunan,dan Diagram Venn yang sudah di jelaskan pada minggu lalu. Kali ini
kita akan membahas penyajian himpunan dalam bentuk Deskriptif dan dengan
menggunakan diagram seperti : diagram garis dan diagram cartess.
1. Deskriptif
Yaitu menyatakan himpunan dengan
menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum dari anggotanya.
Contoh
:
D = { x │ x adalah himpunan bilangan bulat }
E = { x │x adalah himpunan bilangan cacah }
F = { x │x adalah himpunan bilangan cacah }
D = { x │ x adalah himpunan bilangan bulat }
E = { x │x adalah himpunan bilangan cacah }
F = { x │x adalah himpunan bilangan cacah }
2. Diagram
Garis
Diagram
garis biasanya digunakan untuk memperlihatkan hubungan antar himpunan dimana
himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari himpunan yang lain.
Jika A himpunan bagian dari C dan
B himpunan bagian dari C, maka ditulis dalam diagram garis sebagai berikut.
Gambar 2.1 Diagram garis
3. Diagram Cartess
Untuk menggambarkan suatu
himpunan bilangan, Rene Descartes menggambarkannya dalam suatu garis bilangan.
Garis bilangan ini disebut garis bilangan Cartess.
Misalnya :
Jika A = {x : 0 x < 3}, maka digambarkan
dalam garis bilangan Sebagai berikut.
Gambar 2.2
Diagram garis
0 Komentar