Pengertian dan Pembuktian Dalil
(Teorema) Pythagoras beserta Penerapannya
Berikut
ini adalah pembahasan tentang pythagoras yang meliputi pengertian dalil
pythagoras, pembuktian dalil pythagoras, theorema phytagoras, teorema
pythagoras, pembuktian teorema pythagoras, pembuktian teorema phytagoras,
pembuktian rumus phytagoras.
Dalil Pythagoras
Seorang
nakhoda kapal melihat puncak mercusuar yang berjarak 80 meter dari kapal. Jika
diketahui tinggi mercusuar adalah 60 meter dari permukaan laut, dapatkah kalian
menentukan jarak nakhoda dari puncak mercusuar tersebut?
Persoalan
di atas dapat kita hitung dengan menggunakan prinsip segitiga siku-siku. Jika
panjang dua sisi segitiga siku-siku kita ketahui, maka sisi yang lain dapat
kita tentukan. Caranya adalah dengan menggunakan dalil Pythagoras
A. Pengertian Dalil Pythagoras
Dalam
dalil Phytagoras melibatkan bilangan kuadrat dan akar kuadrat dalam sebuah
segitiga.Dalil Pythagoras adalah istilah lain dari teorema pythgoras
yaitu bahwa sisi miring atau sisi terpanjang pada segitiga siku - siku sama
dengan jumlah kuadrat sisi - sisi lainnya.Oleh karena itu, sebelum membahas
lebih jauh dalil Pythagoras, marilah kita mengingat kembali materi kuadrat
bilangan, akar kuadrat bilangan, luas daerah persegi, dan luas daerah segitiga
siku-siku.
1. Kuadrat dan Akar Kuadrat Bilangan
Masih ingatkah kalian bagaimana menentukan kuadrat dari
suatu bilangan?Untuk menentukan kuadrat dari suatu bilangan adalah dengan cara
mengalikan bilangan tersebut dengan dirinya sendiri.
Kebalikan
dari kuadarat suatu bilangan adalah akar kuadrat. Misalkan, bilangan p yang tak
negatif diperoleh p2 = 16. Maka bilangan p dapat ditentukan
dengan menarik √16 menjadi p = √16. Bilangan p yang diinginkan adalah 4 karena
42 = 4 × 4 = 16. Bilangan p = 4 dinamakan akar kuadrat dari
bilangan 16.Jadi, akar kuadrat suatu bilangan adalah bilangan tak
negatif yang apabila dikuadratkan akan menghasilkan bilangan yang sama dengan
bilangan semula.
Perhatikan
contoh soal berikut!
2. Luas Daerah Persegi
Masih
ingatkah kalian cara menentukan luas bangun datar persegi?Luas persegi dapat
ditentukan dengan cara mengalikan sisi-sisinya. Jika sisi sebuah persegi
adalah s maka luasnya dapat dituliskan sebagai berikut.
L = s × s
= s2
3. Luas Daerah Segitiga
Kalian
tentu sudah mempelajari cara menghitung luas dan keliling segitiga. Pada
pembahasan ini kalian akan mempelajari hubungan antara luas segitiga dengan
luas persegi panjang.Perhatikan gambar persegi panjang PQRS berikut!
Dari
persegi panjang tersebut kita memperoleh dua buah segitiga, yaitu ΔPQR dan
ΔPSR. Luas ΔPQR = luas daerah ΔPSR.Hal ini menunjukkan bahwa:
Luas ΔPQR
= ½ × luas PQRS
= ½ ×
panjang PQ × panjang QR
= ½ ×
alas × tinggi
Jadi, luas
segitiga dirumuskan:
L = ½ ×
a × t
Keterangan:
a = alas
segitiga, dan
t = tinggi
segitiga
B. Pembuktian Dalil Pythagoras
Luas
persegi dan segitiga yang dibahas di atas dapat digunakan untuk menenemukan
dalil Pythagoras.Untuk menemukan dalil Pythagoras lakukanlah kegiatan berikut
ini!
Berdasarkan
kegiatan di atas kalian akan memperoleh sifat segitiga siku-siku, yaitu pada
setiap segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring sama dengan jumlah
kuadrat sisi siku-sikunya. Sifat inilah yang kemudian dikenal dengan dalil
Pythagoras. Jadi, jika ABC adalah sembarang segitiga siku-siku dengan
panjang sisi siku-siku a dan b serta panjang sisi miring c maka berlaku
hubungan sebagai berikut:
c2 =
a2 + b2
C. Penerapan Dalil Pythagoras
Dengan
menggunakan dalil Pythagoras, kalian dapat menentukan panjang salah satu sisi
segitiga siku-siku jika diketahui dua sisi yang lainnya.Selain itu, dalil ini
dapat digunakan juga untuk menentukan jenis segitiga dengan membandingkan
kuadrat sisi miringnya dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya.Untuk lebih
jelasnya, penerapan dalil Pythagoras dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:
- Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku
- Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya
- Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga khusus
- Menentukan panjang diagonal sisi dan diagonal ruang kubus
Penjelasan
lebih lengkap untuk penerapan dalil pythagoras adalah;
1. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Segitiga Siku-Siku
Pada
sebuah segitiga siku-siku, jika dua buah sisinya diketahui maka salah satu
sisinya dapat dicari dengan menggunakan dalil Pythagoras.
2. Menentukan Jenis Segitiga Jika Diketahui Panjang
Sisi-Sisinya
Dalil
Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan jenis segitiga jika diketahui
panjang sisi-sisinya. Namun demikian, sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu
mengenai kebalikan dari dalil Pythagoras.
a. Kebalikan Dalil Pythagoras
Pada
bahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kuadrat miring (hypothenusa)
atau sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang
kedua sisinya.Dari pernyataan tersebut kita peroleh kebalikan dari dalil
Pythagoras, yaitu:
- Jika kuadrat sisi miring atau sisi terpanjang sebuah segitiga sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisinya, maka segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku, atau
- Jika pada suatu segitiga berlaku a2 = b2 + c2, maka segitiga ABC tersebut merupakan segitiga siku-siku dengan besar salah satu sudutnya 90o.
b. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang
sisisisinya
Bagaimana
menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya dengan
menggunakan dalil Pythagoras? Coba kalian perhatikan contoh berikut ini.
Berdasarkan
contoh di atas, dapatkah kalian menentukan jenis segitiga jika diketahui
panjang sisi-sisinya?
Berdasarkan
contoh tersebut kalian akan menemukan hubungan panjang sisi-sisi sebuah
segitiga dengan jenis segitiganya. Misalkan sisi terpanjang dari segitiga
tersebut adalah c dan panjang sisi yang lainnya adalah a dan b, maka berlaku
hubungan sebagai berikut.
- Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisisisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku. (c2 = a2 + b2)
- Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul. (c2 > a2 + b2)
- Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip. (c2 < a2 + b2)
c. Tripel Pythagoras
Bilangan-bilangan
3, 4, dan 5 serta 6, 8, dan 10 merupakan bilangan-bilangan yang memenuhi dalil
Pythagoras, yaitu 52 = 32 + 42 dan
102 = 62 + 82.Bilangan-bilangan
tersebut dapat dipandang sebagai panjang sisi sebuah segitiga siku-siku.
Bilangan-bilangan yang memenuhi dalil Pythagoras seperti itu disebut tripel
Pythagoras.Jadi, tripel Pythagoras adalah bilangan bulat positif yang
kuadrat bilangan terbesarnya sama dengan jumlah kuadrat bilangan yang lainnya.
3. Menghitung Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Khusus
Segitiga
siku-siku merupakan segitiga yang salah satu sudutnya membentuk sudut 90o.
Bagaimana menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga yang memiliki ciri khusus
seperti segitiga siku-siku, sama kaki, dan segitiga siku-siku yang salah satu
sudutnya 30o? Perhatikan penjelasan berikut ini!
a. Segitiga siku-siku sama kaki
Segitiga
siku-siku sama kaki diperoleh dengan cara membagi sebuah persegi melalui
diagonalnya menjadi dua bagian. Perhatikan persegi ABCD yang panjang sisinya a
seperti pada gambar di di bawah ini!
Jika
bangun persegi tersebut dibagi dua melalui diagonal BD, maka akan diperoleh dua
buah segitiga siku-siku sama kaki yaitu ΔBAD dan ΔBCD. Besar sudut ABD
adalah 45o. Jelaskan mengapa?Dengan menggunakan dalil Pythagoras
kalian dapat menentukan panjang sisi BD yang belum diketahui. Berdasarkan dalil
Pythagoras diperoleh hubungan sebagai berikut.
BD2 = AB2 + AD2
⇔
BD2 = a2 + a2
⇔
BD2 = 2a2
⇔
BD = √2a2 = a√2
Dengan
demikian kita dapat membandingkan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku BAD
sebagai berikut.
- AB : BD = a : a√2 = 1:√2
- AD : BD = a : a√2 = 1:√2
- AB : AD = a : a = 1 : 1
- AB : AD : BD = a : a : a√2 = 1 : 1 : √2
b. Segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30o
Segitiga
siku-siku yang salah satu sudutnya mem bentuk sudut 30o diperoleh
dengan cara membagi sebuah segitiga sama sisi menjadi dua bagian. Perhatikan
segitiga ABC di bawah ini!Jika kita membagi dua segitiga sama sisi di atas
menjadi dua bagian yang sama besar maka akan diperoleh segitiga BDC siku-siku
di D dan segitiga ADC siku-siku di D. Besar ∠DBC = 60o karena
segitiga AB adalah segitiga sama sisi. Besar ∠BCD = 30o. Jelaskan mengapa?Dengan
menggunakan dalil Pythagoras kalian dapat menentukan panjang sisi CD yang belum
diketahui. Berdasarkan dalil Pythagoras diperoleh hubungan sebagai berikut.
BC2 =
BD2 + CD2
⇔
CD2 = BC2 – BD2
⇔
CD2 = (2a)2 – a2
⇔
CD2 = 4a2 – a2
⇔
CD2 = 3a2
⇔
CD = √3a2 = a√3
Dengan
demikian kita dapat membandingkan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku BDC
sebagai berikut.
- BD : BC = a : 2a = 1 : 2
- CD : BC = a √3 : 2a = √3 : 2
- BD : CD = a : a√3 = 1 : √3
- BD : CD : BC = a : a √3 : 2a = 1 : √3 : 2
4. Menentukan
Panjang Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang Kubus
Dalil
Pythagoras dapat digunakan untuk mencari panjang diagonal sisi atau diagonal
ruang kubus dan balok. Hal ini dikarenakan diagonal sisi dan diagonal ruang
merupakan sisi miring bagi sisi bidangnya.
Perhatikan
gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini!
Pada
kubus ABCD.EFGH rusuk EB merupakan salah satu diagonal sisi pada kubus dan
rusuk HB merupakan salah satu diagonal ruangnya. Jika panjang sisi kubus
ABCD.EFGH adalah a satuan panjang maka kita dapat menentukan panjang rusuk EB
dan HB.
Untuk
menentukan panjang diagonal sisi EB, perhatikan segitiga siku-siku ABE pada
kubus ABCD. EFGH. Berdasarkan dalil Pythagoras diperoleh hubungan sebagai berikut.
EB2 =
AB2 + AE2
⇔
EB2 = a2 + a2
⇔
EB2 = 2a2
⇔
EB = √2a2 = a√2
Jadi,
panjang diagonal sisi sebuah kubus yang panjang sisinya a adalah a√2 .
Untuk
menentukan panjang diagonal ruang HB, perhatikan segitiga BDH yang siku-siku di
D. Karena rusuk BD merupakan di agonal sisi kubus ABCD.EFGH, maka panjangnya
adalah a√2.Dengan menggunakan dalil Pythagoras diperoleh hubungan berikut.
HB2 = DB2 + DH2
⇔
HB2 = (a√2 )2 + a2
⇔
HB2 = 2a2 + a2
⇔
HB2 = 3a2
⇔
HB = √3a2 = a√3
Jadi,
panjang diagonal ruang sebuah kubus yang panjang sisinya a satuan adalah a√3 .
0 Komentar