Matematika Sebagai Ilmu Universal

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Dewasa ini perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit.  Di masa depan untuk menguasai dan mengembangkan teknologi diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas untuk membekali peserta didik kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.

Kusumah (2011) mengatakan, “in modern life, arithmetic skills which consist of addition, subtraction, multiplication, and division operation, need to be combined with mathematical reasoning, communication, and problem solving skills”.

Sedangkan Mullis, dkk (2001) dalam Assessment Frameworks and Specifications 2003, mengungkapkan empat ranah kognitif matematika yaitu pengetahuan tentang fakta dan prosedur, penggunaan konsep, pemecahan masalah nonrutin, dan penalaran matematik. Penalaran matematika mencakup kemampuan menemukan konjektur, analisis, evaluasi, generalisasi, koneksi, sintesis, pemecahan masalah tidak rutin, dan jastifikasi atau pembuktian (Suryadi & Herman, 2008).

Tujuan pembelajaran matematika di sekolah, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika;
  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
  4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah

Pada dasarnya proses pembelajaran matematika bukan hanya sekedar mentransfer gagasan dari guru kepada siswa. Lebih dari itu, pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang dinamis, ketika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan memikirkan gagasan yang diberikan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran matematika merupakan kegiatan interaksi antara guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru untuk mengklarifikasi pikiran dan pemahaman terhadap suatu gagasan matematika. Dengan kata lain, kemampuan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan yang esensial dan fundamental dalam pembelajaran yang harus dikembangkan kepada diri siswa dengan kokoh. Kemampuan dan keterampilan penalaran siswa sangat bermakna ketika pemikiran siswa dapat disampaikan dengan baik dan dipahami oleh siswa lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pula suatu kemampuan dan keterampilan dalam mengungkapkan ide, gagasan, maupun pemikiran yang dimilikinya. Kemampuan mengungkapkan ide, gagasan, maupun pemikiran sangat diperlukan dalam setiap disiplin ilmu tidak terkecuali dalam matematika yang merupakan ilmu yang universal. Kemampuan komunikasi matematis dapat juga diterapkan dalam setiap disiplin ilmu. Semua siswa perlu memiliki kemampuan ini. Secara umum, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh satu pihak kepada pihak lain agar pesan yang disampaikan dipahami penerima pesan. Sedangkan, kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan dalam matematika yang meliputi penggunaan keahlian membaca, menulis, menyimak, menelaah, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi matematika.

Lebih lanjut National Council of Teacher of Mathematic (NCTM, 2000) menjelaskan bahwa:

“Mathematical communication is a way of sharing ideas and clarifying understanding. Through communication, ideas become objects of reflection, refinement, discussion, and amendment. When students are challenged to communicate the results of their thinking to others orally or in writing, they learn to be clear, convincing, and precise in their use of mathematical language.”

Komunikasi  matematika  adalah cara  berbagi  ide dan memperjelas pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide menjadi objek refleksi, perbaikan, diskusi, dan perubahan. Ketika siswa ditantang untuk mengkomunikasikan hasil pemikiran mereka kepada orang lain secara lisan atau tertulis, mereka belajar harus jelas, meyakinkan, dan tepat dalam penggunaan bahasa matematika.

NCTM (2000) mendeklarasikan pernyataan bahwa program pembelajaran di kelas-kelas TK hingga SMA harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

  • Mengorganisir dan mengkonsolidasikan pemikiran dan ide matematika dengan cara mengkomunikasikannya.
  • Mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara logis dan jelas pada temannya, gurunya, dan orang lain.
  • Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematika orang lain, dan
Menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide-ide mereka dengan tepat

Posting Komentar

0 Komentar